Advertisement

Promo November

23 Kalurahan Jadi Fokus Penanganan Stunting di Sleman

David Kurniawan
Minggu, 21 April 2024 - 13:47 WIB
Abdul Hamied Razak
23 Kalurahan Jadi Fokus Penanganan Stunting di Sleman Bayi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sedikitnya 23 kalurahan di Sleman menjadi fokus penanganan stunting di tahun ini. diharapakn dengan program-program yang telah disiapkan, maka penurunan kasus dapat lebih dioptimalkan lagi.

Untuk percepatan aksi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati No.1.34/Kep.KDH/2024 tentang Kalurahan Lokasi Fokus Prioritas Penanggulangan  Stunting di Bumi Sembada.

Advertisement

“SK ini menjadi salah satu acuan untuk penanganan stunting di Sleman di 2024,” kata Sekretaris Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman, Wildan Solichin, Minggu (21/4/2024).

BACA JUGA: Upayakan Data Stunting Valid, BKKBN Instruksikan Penyuluh KB Pastikan Setiap Balita Diukur Di Posyandu

Dia menjelaskan, 23 kalurahan ini dipilih karena angka stunting yang ada lebih tinggi dibandingkan dengan rerata di kabupaten. Sebagaimana diketahui pada 2023 lalu, angka penurunan stunting di Sleman dari 6,88% menjadi 4,51% atau turun sekitar 2,37% dalam setahun.

“Kalurahan-kalurahan yang jadi lokus pencegahan stunting karena angka kasusnya lebih banyak ketimbang capaian di kabupaten. Jadi, dengan menyasar ke kalurahan-kalurahan maka diharapkan penurunan bisa lebih dimaksimalkan,” katanya.

Meski demikian, Wildan mengakui untuk target penurunan tidak muluk-muluk. Dikarenakan di tahun ini hanya menargetkan penurunan dari 4,51% menjadi 4.49%.

Ia berdalih target yang ditentukan ini sudah melalui berbagai kajian. Terlebih lagi, sambung dia, semakin kecil prosentasenya, mkaa penanganan akan lebih sulit ketimbang pada saat angkanya masih tinggi.

“Yang jelas, kami tetap fokus. Tapi, untuk bisa mencapai zero stunting sulit karena di negara maju seperti Amerika Serikat masih ada kasus yang bertahan di angka 3%. Upaya penanggulangan terus dilakukan, dengan capaian di bawah 4%, maka dianggap sudah masuk kategori zero stunting,” katanya.

Disinggung mengenai program yang meyasar ke tingkat kabupaten, Wildan mengakui akan dikerjakan secara lintas sektor. Salah satunya menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan yang menjadi pendamping di kalurahan.

“Tentunya sudah disiapkan program dari kabupaten. Tapi, penanganan juga akan dioptimalkan melalui pemanfaatan dana desa. Harapannya dengan sinergitas yang baik, maka penurunan di 23 kalurahan bisa lebih baik lagi,” katanya.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, program penanggulangan stunting berjalan dengan bagus. Hal ini terlihat dari angka penurunan yang mencapai 2,37% di 2023.

“Angkanya turun dari 6,88% menjadi 4,51%,” kata Kustini, Jumat (19/4/2024).

Menurut dia, upaya memerangi masalah ini akan terus dilakukan guna memujudkan zero new stunting yang ditandai dengan angka kasus menurun tiap tahunnya. Upaya pencegahan telah dilaksanakan dengan menggelar workshop rembuk stunting yang melibatkan berbagai kalangan dari lintas sektor.

“Rebuk ini menjadi bagian dari evaluasi pelaksanaan program penanggulangan di 2023 serta sebagai upaya menyantukan langkah menangani stunting di 2024,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter

News
| Minggu, 24 November 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement